Bagi santri, Sholat Tahajud bukan sekadar ibadah tambahan, melainkan rahasia kekuatan ruhani yang mendalam. Di tengah kesibukan belajar dan rutinitas padat, waktu malam yang hening menjadi momen sakral untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mengamalkan sholat ini secara rutin adalah investasi spiritual yang membentuk karakter, menumbuhkan ketenangan hati, dan membuka pintu keberkahan dalam setiap langkah perjalanan menuntut ilmu.
Sholat Tahajud dikerjakan di sepertiga malam terakhir, saat kebanyakan orang masih terlelap. Momen ini memiliki keutamaan luar biasa, di mana Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa hamba-Nya yang bermunajat. Kesempatan ini menjadi pelepas dahaga spiritual bagi santri yang haus akan ketenangan di tengah hiruk pikuk perjuangan belajar.
Bangun di tengah malam memerlukan keikhlasan dan tekad yang kuat. Ini melatih disiplin diri dan menguji seberapa besar keinginan seorang santri untuk meraih ridha Allah. Kebiasaan ini membentuk karakter santri yang gigih, tidak mudah menyerah, dan memiliki kontrol diri yang baik, karena mereka sudah terbiasa melawan hawa nafsu tidur.
Kekuatan ruhani yang didapatkan dari Sholat Tahajud sangat besar. Saat bermunajat di hadapan-Nya, santri dapat menuangkan segala keluh kesah, harapan, dan doa. Ini adalah momen introspeksi diri, mengakui segala kekurangan, dan memohon ampunan. Hati akan terasa lebih lapang, pikiran lebih jernih, dan jiwa lebih tenang setelahnya.
Dalam konteks belajar, Sholat Tahajud memberikan motivasi dan kemudahan. Doa yang dipanjatkan di waktu mustajab ini diyakini dapat melapangkan dada dalam menerima ilmu, menguatkan ingatan, dan memberikan pemahaman yang mendalam. Santri akan merasa lebih yakin dan percaya diri dalam menghadapi ujian atau kesulitan dalam pelajaran.
Selain itu, Sholat Tahajud juga menumbuhkan rasa syukur yang mendalam. Saat sujud di keheningan malam, santri menyadari betapa banyaknya nikmat yang telah Allah berikan. Rasa syukur ini memupuk semangat positif, menjauhkan dari keluh kesah, dan menjadikan setiap proses belajar sebagai bentuk ibadah yang penuh keberkahan.
Lingkungan pesantren seringkali mendorong santri untuk mengamalkan Sholat Tahajud. Kebiasaan ini menjadi bagian dari budaya spiritual yang saling menguatkan antar sesama santri. Melihat teman-teman juga beribadah di waktu yang sama akan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam mengejar ridha Allah SWT.