Jakarta, 23 Juni 2025 – Pondok pesantren di Indonesia telah lama dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam yang mencetak ulama dan cendekiawan. Namun, lebih dari itu, pesantren juga memainkan peran krusial dalam membangun bangsa dari pesantren melalui kontribusinya dalam berbagai gerakan sosial dan kemanusiaan. Dari waktu ke waktu, membangun bangsa dari pesantren tidak hanya tentang pengajaran agama, melainkan juga penanaman nilai-nilai kepedulian sosial yang mendalam.
Sejarah mencatat bahwa pesantren telah menjadi garda terdepan dalam perjuangan kemerdekaan, dengan kyai dan santri yang turut angkat senjata melawan penjajah. Setelah kemerdekaan, peran mereka bertransformasi menjadi agen pembangunan sosial dan kemanusiaan. Banyak pesantren yang kini tidak hanya fokus pada pendidikan agama dan umum, tetapi juga mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat. Ini termasuk pelatihan keterampilan ekonomi, pendampingan petani, hingga inisiatif kebersihan lingkungan di desa-desa sekitar. Sebuah survei dari Kementerian Agama pada Maret 2025 menunjukkan bahwa 60% pesantren di Jawa Timur memiliki program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kontribusi pesantren dalam gerakan sosial dan kemanusiaan juga terlihat jelas dalam respons terhadap bencana alam. Ketika terjadi gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi, santri dan alumni pesantren seringkali menjadi kelompok pertama yang terjun langsung membantu korban. Mereka tidak hanya menyediakan bantuan logistik seperti makanan dan pakaian, tetapi juga dukungan psikososial dan tenaga relawan untuk evakuasi serta pembangunan kembali. Misalnya, saat bencana banjir di Demak pada Februari 2025, ratusan santri dari berbagai pesantren di Jawa Tengah turut serta dalam upaya evakuasi dan distribusi bantuan.
Selain itu, pesantren juga aktif dalam mengampanyekan nilai-nilai toleransi, moderasi beragama, dan perdamaian. Melalui berbagai forum diskusi dan pengajian, mereka menanamkan pemahaman Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), yang esensial untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Spirit gotong royong dan kepedulian terhadap sesama yang diajarkan di pesantren menjadi bekal bagi para santri untuk menjadi motor penggerak perubahan positif di tengah masyarakat.
Dengan demikian, peran pesantren dalam membangun bangsa dari pesantren adalah multi-dimensi. Mereka tidak hanya menghasilkan individu yang berilmu dan berakhlak, tetapi juga agen perubahan yang aktif dalam gerakan sosial dan kemanusiaan, membuktikan bahwa pesantren adalah pilar penting dalam kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.